PEKANBARU, LUDAINEWS.COM-Menggeliatnya perekonomian masyarakat Riau khususnya daerah Kabupaten Rokan Hulu setelah beberapa tahun terakhir menurun drastis akibat hantaman pandemi covid-19 diawal tahun 2022 mulai ada titik cerah.

Ini dapat dilihat dengan adanya kelompok tani dengan swadaya masyarakat tempatan bahu-membahu untuk mewujudkan budidaya enau atau aren menjadi tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi menjadi andalan baru komoditas pertanian alternatif selain perkebunan kelapa sawit.

Sudah jamak di negri tercinta Indonesia sebagai negara tropis yang kaya dengan jenis tanaman hutan dan perkebunan sudah barang tentu ladang yang tepat untuk mengembangkan berbagai bisnis tanaman komoditas lokal dan export.

Tak terkecuali salah satunya pohon Enau atau Aren dengan nama latinnya Arenga pinnata, masuk dalam golongan tanaman palma.

Rabu, (18/5/22) Datuk Panglima Hulubalang Nagori Rohul Alirman mendatangi Kantor DLHK Provinsi Riau didampingi oleh Sekjen DPP Penggawa Melayu Riau Doni Ryan untuk bertemu langsung dengan Kadis DLHK Provinsi Riau Murod.

Datuk Panglima Hulubalang Nagori Rohul Alirman menyampaikan kepada awak media yang hadir saat itu bahwa pertemuan dengan Kadis DLHK Riau untuk menyampaikan data-data terkait Gapoktan HKM Tambusai Utara.

“Iya, kami jauh-jauh datang dari Rohul tentu ada maksud, kita semua mendukung program pemerintah terkait perlindungan penertiban kawasan hutan, dimana Kementerian DLHK telah mengeluarkan izin DLHK seluas 1.565 ha untuk Gapoktan HKM Tambusai Utara yang lebih dikenal dengan lahan rawa seribu”, kata Datuk Alirman.

Disebutkan pula oleh Datuk Panglima Hulubalang Nagori Rohul Alirman bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan penanaman perdana bibit aren oleh Gubri Syamsuar.

“Alhamdulillah, Kelompok Tani Mahato Tambusai Utara ini mendapat perhatian khusus dari Gubri Syamsuar dengan diberikannya bantuan 10.000 bibit aren langsung nanti juga Gubri akan hadir untuk penanaman perdananya dalam waktu dekat ini”, sampainya panjang lebar.

Sedangkan Sekjen DPP PMR Doni Ryan menambahkan bahwa kegiatan pertemuan sebelumnya sudah dilakukan secara intensif bersama Kadis DLHK Provinsi Riau, walaupun hari ini Kadis DLHK tidak dapat ditemui disebabkan sedang mendampingi tamu dari Kementerian DLHK Pusat.

“Sebelumnya di bulan puasa sudah kami lakukan beberapa kali pertemuan dengan Kadis DLHK Provinsi Riau Bapak Murod dan beliau sangat mengapresiasi kinerja masyarakat Rohul khususnya Gapoktan HKM Tambusai Utara “, ucap Doni Ryan.

“Tadi disampaikan surat dari Gapoktan HKM kepada Kadis DLHK Provinsi Riau diterima oleh Sekretaris yang nantinya akan meneruskan kepada pimpinan agar di disposisi, karna Kadis DLHK tidak ada beliau sedang ada giat mendampingi tamu dari Kementerian DLHK Pusat”, katanya.

“Gubri Syamsuar menyampaikan melalui Kadis DLHK Provinsi Riau akan menghadiri langsung acara penanaman perdana bibit aren yang akan dilaksanakan pada bulan Juli depan”, ungkapnya.

Saat dihubungi awak media melalaui whatsapp Kadis DLHK Provinsi Riau Murod menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Rokan Hulu tersebut.

“Sangat bagus, Sejalan dengan program pemprop RiauRiau, Kami berharap Rohul akan jadi sentra gula aren kedepannya”, kata Murod.

Untuk lebih lanjutnya awak media berusaha mendapatkan keterangan dari Ketua Gapoktan HKM Tambusai Utara Desa Tambusai Utara Kabupaten Rohul Sariman Siregar terkait pemberian izin lahan dan bantuan 10.000 buah bibit Aren dari Gubri Syamsuar.

“Yah, itu memang benar Gapoktan HKM Tambusai Utara telah diberikan izin dari Kementerian DLHK seluas 1.565 ha lahan diperuntukkan untuk budidaya tanaman Aren, namun untuk awal ini kami akan menanam di 300 ha dulu”, katanya.

“Atas arahan Gubri melalui Kadis DLHK Provinsi Riau maka saat penanaman perdana telah tersedia 10.000 buah bibit aren yang nantinya ditanam di areal kebun 20 ha, untuk tahap awal disediakan 100 ha tapi kita tanami bertahap dan bibitnya pun telah tersedia untuk lahan seluas 100 ha tersebut “, ucap Sariman Siregar Ketua Gapoktan HKM Tambusai Utara sosok yang sudah bertungkus lumus dilapangan.

Sariman Siregar menjelaskan bahwa dalam mewujudkan perencanaan perkebunan Aren ini tidaklah mudah ini membutuhkan banyak waktu, tenaga dan ruang berpikir yang dinamis agar dapat mengakomodir tercapainya keberhasilan sebagimana diharapkan bersama baik pengurus maupun anggota.

“Usaha kami ini telah dimulai sejak tahun 2014 lalu 8 tahun berjuang ini baru mendapatkan titik cerahnya”, jelasnya.

“Tentunya banyak kendala yang telah dilewati bersama dengan adanya dari kalangan masyarakat yang pro dan kontra, tapi buah dari kepayahan dan kesabaran selama ini sudah mulai nampak jadi ini harus tetap kerja keras bersama untuk melalui tahapan-tahapan berikutnya “, tutup Sariman Siregar.

Pewarta: teti guci