Ludainews.com-JAKARTA - Presiden Jokowi melantik tiga Gubernur hasil Pilkada serentak tahun 2020. Tiga pasangan kepala daerah itu akan memimpin Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Bengkulu.

Ketiganya membacakan sumpah di hadapan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Mereka adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah-Audy Joinaldy, Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad-Marlin Agustina, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah-Rosjonsyah.

"Bersediakah saudara-saudara mengucapkan sumpah menurut agama Islam?," kata Jokowi saat membacakan sumpah, Kamis 25 Februari 2021.

Selanjutnya, para Gubernur dan Wakil Gubernur mengikuti sumpah jabatan dengan khidmat.

Baca juga: Rico Febputra SH "alhamdulillah perkaranya sudah mulai terang benderang"

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban sebagai gubernur, sebagai wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat nusa dan bangsa," kata kepala daerah yang membacakan sumpah.

Sekadar diketahui, Gubernur Sumbar Mahyeldi dikenal sebagai mubalig dan juga kader Partai Keadilan Sejahtera. Sebagai kader PKS, dengan begitu Mahyeldi mempertahankan basis suara partainya di Sumatera Barat karena gubernur pendahulunya berasal dari partai yang sama.

Sementara, Ansar adalah politikus Golkar yang pernah pula menjadi Ketua DPD Golkar Kepulauan Riau selama 15 tahun. Dan, Rohidin Mersyah merupakan adalah gubernur petahana dan kader Golkar. Karirnya lama sebagai birokrat.

Pelantikan tiga gubernur itu pun tetap berlangsung seperti biasa, namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya, dalam tradisi prosesi kirab, Presiden bersama Kepala Daerah sebelum pelantikan berlangsung berjalan dari Istana Merdeka menuju Istana Negara untuk pengambilan sumpah jabatan.

Prosesi kirab juga diikuti Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

(Sumber: Viva)