<
 
Home Nasional Otonomi Politik Ekonomi Hukrim Sport LifeStyle Metropolis Pendidikan Internasional Indeks
 
Jokowi Ingatkan Lagi Copot Pangdam-Kapolda yang Gagal Atasi Karhutla
Senin, 22-02-2021 - 21:57:31 WIB
TERKAIT:
   
 

Ludainews.com-JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mewanti-wanti Pangdam hingga Kapolda untuk serius mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi mengingatkan aturan main yang telah disepakati sejak 2016.

"Setiap tahun sejak 2015, kejadian kebakaran besar kita rutin melakukan pertemuan seperti ini tujuannya apa untuk mengingatkan baik kepada para gubernur, bupati, wali kota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres terutama ini terutama jika ada pejabat-pejabat yang baru, yang berada di daerah-daerah yang rawan bencana kebakaran sekali lagi ini untuk mengingatkan agar tidak lupa pada aturan main yang sudah kita sepakati di 2016," kata Jokowi dalam rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/2/2021).

"(Tahun) 2016 kita punya kesepakatan, kesepakatan nya adalah bagi Pangdam dan Kapolda, Kapolres danrem dan dandim yang baru agar tahu dan aturan mainnya masih tetap sama. Kalau jadi kalau di wilayah Saudara-saudara ada kebakaran dan membesar dan tidak tertangani dengan baik aturan mainnya tetap sama, belum saya ganti," sambung Jokowi.

Jokowi menegaskan tak akan segan-segan mencopot Pangdam-Kapolda yang lalai menangani karhutla. Para pejabat baru diminta memperhatikan pesan dari Jokowi tersebut.

"Saya kira masih ingat semuanya kalau yang ikut rutin tiap tahun pertemuan dengan saya pasti semuanya masih ingat yaitu dicopot yaitu diganti, jelas? Meski saya sudah perintah ke Panglima dan Kapolri saat itu baru dua kali. Jadi kali ini saya ulang lagi ini hanya untuk yang pejabat-pejabat baru agar tahu aturan main ini," ujar Jokowi.

Jokowi meminta langkah penanganan konkret di wilayah yang rawan musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi mencontohkan dampak karhutla pada 2015.

Baca juga: Kapolda Riau Siap Laksanakan Arahan Presiden Untuk Pengendalian Karhutla

Provinsi Riau kala itu menjadi salah satu daerah terdampak paling parah karhutla yang asapnya sampai ke negara Singapura. Jokowi yang hendak ke Riau, harus turun di Padang dan melanjutkan perjalanan darat selama 8 jam.

"Saya ingat betul, di 2015 saya mau ke Riau, Pekanbaru, turunnya di Padang. Seingat saya mungkin 8 jam lewat darat. Saya juga ingat di tahun 2015, ketika saya akan ke Pulang Pisau di Kalteng, saya turun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, lewat darat. Seingat saya berapa? Empat jam. Ini jangan sampai kejadian lagi," kata Jokowi.

Kali ini, Jokowi memuji Pemprov Riau yang menetapkan status siaga darurat karhutla. Status ini diperlukan untuk proses administrasi penanganan bencana.

"Disampaikan Bapak Menko Polhukam, Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan. Ini bagus. Bersiap-siap, jangan sampai nanti administrasinya, payung hukum belum siap, kebakaran sudah membesar, mau melakukan sesuatu, nggak ada payung hukumnya," ujar Jokowi.

"Gubernur Riau benar, didahului dulu, karena Riau memang termasuk kebakaran hutan dari pengalaman lalu-lalu, angkanya lebih tinggi dibandingkan provinsi yang lain," tambahnya.

Jokowi mengingatkan Pulau Sumatera berpotensi terjadi karhutla mulai Februari. Sedangkan sebagian Kalimantan dan Sulawesi pada periode Mei-Juli.

"Pada bulan Februari ini, Pulau Sumatera berpotensi terjadi karhutla, karena di Sumatera panasnya sudah agak tinggi. Pada bulan Mei hingga Juli, sebagian Kalimantan dan Sulawesi juga berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan. Puncaknya di bulan Agustus-September, kita harus betul-betul tahu puncaknya kapan sehingga kita tahu persiapannya apa, dimulai dari sekarang," ucap Jokowi.

Arahan pertama adalah prioritaskan pencegahan karhutla. Jokowi tidak ingin saat api keburu membesar, operasi udara lewat waterbombing baru dilakukan. Jokowi mengingatkan kerugian akibat karhutla bisa mencapai triliunan rupiah.

"Sekali lagi, prioritaskan pencegahan, jangan terlambat. Karena kalau sudah terlambat kita guyur dengan waterbombing sebanyak apa pun, pengalaman kita, sudah terlalu sulit. Api boleh keluar kecil, tapi harus segera dipadamkan. Jadi prioritaskan," katanya.

Yang kedua adalah pengawasan sampai tingkat bawah. Jokowi berpesan dilibatkannya tokoh masyarakat sampai tokoh agama dalam pencegahan karhutla.

Yang ketiga adalah edukasi kepada masyarakat sampai perusahaan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Yang keempat yaitu penataan ekosistem gambut. Jokowi meminta kelembaban air di lahan gambut terjaga.

Arahan kelima adalah jangan sampai membiarkan api membesar. Api harus segera dipadamkan ketika muncul.

Yang keenam penegakan hukum yang tegas bagi pembakar hutan. Hukuman bisa berupa sanksi administrasi sampai pidana.

"Penegakan hukum tegas kepada siapa pun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan, baik itu di konsesi milik korporasi/perusahaan, maupun masyarakat. Tapi ini semuanya harus tahu agar ada efek jera. Terapkan sanksi yang tegas bagi pembakar lahan, baik sanksi administrasi, perdata, maupun pidana," ujar Jokowi.

(Sumber: Detik.com)




 
Berita Lainnya :
  • MI Darun Nafis gandeng Penerbit Erlangga Taja Workshop Kurikulum Berbasis Cinta
  • Jelang Pacu Jalur di Tepian Narosa, Dirlantas Polda Riau-Forum Lalin Tinjau Kondisi Jalan Menuju Kuansing
  • Bermarkas di Pekanbaru, Presiden Prabowo Akan Resmikan Kodam 19/Tuanku Tambusai
  • Venue Rumah Biliar Golden Break, Lokasi Kejurprov Riau, Begini Harapan Lindawati
  • Ajang Pemanasan Jelang Porprov XI 2026, Kejurprov Billiar Riau Digelar di Pekanbaru
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 MI Darun Nafis gandeng Penerbit Erlangga Taja Workshop Kurikulum Berbasis Cinta
    02 Jelang Pacu Jalur di Tepian Narosa, Dirlantas Polda Riau-Forum Lalin Tinjau Kondisi Jalan Menuju Kuansing
    03 Bermarkas di Pekanbaru, Presiden Prabowo Akan Resmikan Kodam 19/Tuanku Tambusai
    04 Venue Rumah Biliar Golden Break, Lokasi Kejurprov Riau, Begini Harapan Lindawati
    05 Ajang Pemanasan Jelang Porprov XI 2026, Kejurprov Billiar Riau Digelar di Pekanbaru
    06 Sebanyak Dua Puluh Tiga Truk Tonase Besar Di Suruh Putar Balik Oleh Petugas Operasi
    07 Menyambut HUT RI ke 80, Kelurahan Pebatuan Gelar Lomba Senam Kreasi
    08 Semarakkan HUT RI ke 80,Camat Kulim Gelar Baksos hingga Bagikan Bendera
    09 Riau menang tanpa sorak: Jalan sunyi menuju Indonesia Emas
    10 Kasi Pendis Menyapa Guru dan Siswa/wi MTsN 1 Pelalawan
    11 Pemkot Pekanbaru Akan Pindahkan THL Non Database RSD ke Dishub dan Kelurahan
    12 Riau Raih IWN Tertinggi Nasional 2025, Bangkit dari Peringkat Bawah ke Puncak Wakaf Indonesia
    13 Pengurus PWI Rohul 2024-2027 Resmi Dilantik, Komitmen Bersama Membangun Negeri Seribu Suluk
    14 IKKD DPRD Kampar Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA Negeri 1 Kampar
    15 Pansus III DPRD Kampar Gelar Rapat Bahas Ranperda Penyelenggaraan Pesantren
    16 Kasus Mandek, Massa Desak Kejari Tersangkakan Ida Yulita Susanti: “Hukum Jangan Tumpul ke Atas!”
    17 Tingkatkan PAD, Pemkot Pekanbaru Bakal Jadikan Sampah Diolah jadi Energi
    18 Dishub Pekanbaru dan Polda Riau Razia Truk ODOL, 20 Kendaran Di Suruh Putar Balik
    19 Lapas Narkotika Rumbai Ikuti Rakor Dukungan Manajemen Kementerian Impemas Semester I Tahun 2025
    20 Gubri Abdul Wahid Sampaikan Belasungkawa Mendalam Istri Bupati Rohil Wafat
    21 Berita Duka Cita, Istri Bupati Rohil Bistamam Hj Basyariah Tutup Usia
    22 Sosialisasikan Green Policing, Polda Riau Libatkan Mahasiswa dan Bhabinkamtibmas
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © ludainews.com | Bumi bertuah Negeri beradat