Pekanbaru - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Kota Pekanbaru, Dr Zulhelmi Arifin memimpin apel gabungan di Kantor DPKP Pekanbaru, Senin (22/9/2025).

Pj Sekdako meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru, didorong untuk lebih cepat dalam merespon saat terjadi peristiwa kebakaran. Selain itu, DPKP Pekanbaru juga diminta untuk berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar dapat melakukan penanganan cepat saat terjadi kebakaran.

Pria yang akrab disapa Ami ini mengatakan, instalasi listrik mesti menjadi perhatian mengingat sekitar 80 hingga 90 persen kebakaran bangunan dipicu oleh korsleting listrik. "Kemarin kita sudah diskusi juga sama pihak PLN Riau-Kepri untuk antisipasi kebakaran ini. Kerena mungkin lebih dari 80 sampai 90 persen, kebakaran ini akibat arus pendek listrik," ucapnya.

Disampaikan Ami, kebakaran bangunan akibat arus pendek listrik sendiri tidak menjadi tanggung jawab pihak PLN. Untuk itu, warga harus meningkatkan pengawasan dengan rutin memeriksa instalasi listrik.

"Karena kabel listrik ini kan ada usia pakainya. Kadang-kadang di rumah-rumah warga itu ada yang sudah sampai 15 tahun, kadang ada yang sudah lapuk, digigit tikus, kemudian atapnya bocor, kena hujan, itu juga bisa jadi pemicu," terangnya.

"Untuk itu perlu dicek kembali kabelnya secara berkala, sehingga kebakaran akibat arus pendek listrik bisa diminimalisir ke depannya" ulas Ami.

Di samping itu, ia menilai juga perlu diberikan pemahaman kepada warga apa yang harus dilakukan ketika terjadi korsleting listrik.
"Karena itu, siang ini Kadis Damkar ketemu dengan pihak PLN untuk menajamkan upaya penanganan cepat ketika terjadi korsleting listrik. Kemudian ini nanti perlu disosialisasikan kepada warga," pungkasnya.